Wanita Sukses di Industri Teknologi Membahas Impostor Syndrome

Perspektif mengenai impostor syndrome ini dibahas oleh:

  1. Chandler Keyes, Full Stack Developer
  2. Masha, Founder CodingBlonde
  3. Linda Vivah, Full Stack Web Application Developer
  4. Chrissy, Delivery Lead
  5. Jessa Challa, Software Engineer di Mallowfields
  6. Katrina Turnbow, Founder Kanopi Social Media

Apa itu impostor syndrome?

Impostor syndrome adalah perasaan ragu dan tidak aman yang muncul ketika kita percaya bahwa kita tidak cukup mampu untuk mencapai sesuatu, disertai dengan pikiran tentang kegagalan. Munculnya pemikiran seperti ini bisa membuat kita merasa tidak layak atas pencapaian kita sendiri, bahkan ketika kita sebenarnya sudah kompeten. Kita masih bisa meragukan kemampuan kita, karena kita mempertanyakan apakah kesuksesan kita hanya kebetulan.

Apa yang dirasakan ketika kita sedang mengalami impostor syndrome?

Perasaan yang bisa muncul adalah mengalami keraguan diri, ketidakmampuan, dan ketakutan bahwa kita akan dinilai sebagai penipu. Mereka menjelaskan sindrom ini terutama muncul di industri teknologi karena merupakan dunia yang baru. Kita sering kali mengalami impostor syndrome saat munculnya pikiran bahwa kita kurang kompeten dalam menyelesaikan pekerjaan, kurang pandai dibandingkan rekan lainnya, merasa tidak dihargai, takut akan kegagalan, atau merasa tidak cocok dengan situasi.

Apa yang sebaiknya tidak dilakukan saat mengalami impostor syndrome?

  • Mempelajari segala hal sekaligus dalam waktu bersamaan yang bisa membuat diri kewalahan dan cemas.
  • Kompensasi berlebihan dengan selalu “go above and beyond.” Hal ini bisa membuat kita merasa bahwa usaha kita kurang dihargai.
  • Membatasi diri dalam mengeksplorasi dan bersembunyi di belakang pekerjaan orang lain.

Tips yang bisa dilakukan untuk saat mengalami impostor syndrome

  • Menyadari dan memahami bahwa ketika kita sedang berada di luar zona nyaman itu adalah hal normal.
  • Memberanikan diri untuk terbuka akan berbagai peluang baru.
  • Melawan pikiran negatif dengan berfokus pada umpan balik positif dari orang-orang di sekitar untuk membantu mengingatkan diri kita pada dampak yang telah kita berikan.
  • Kita juga bisa menerapkan positive self-talk untuk melawan perasaan ragu dan ketidakmampuan
  • Akuilah bahwa akan selalu ada kurva pembelajaran dan ruang untuk perkembangan.
  • Menerapkan self-love dan menghargai kekurangan yang dimiliki agar bisa membangun kepercayaan diri.
  • Mengingatkan diri sendiri bahwa kita mampu dan berharga.
  • Menghargai diri sendiri dan carilah lingkungan yang bisa membantu kita meningkatkan kemampuan diri
  • Kenali kekuatan dan kekurangan diri agar kita bisa meminta belajar dari rekan lainnya

Apakah impostor syndrome akan terus muncul di hidup kita?Impostor syndrome jelas merupakan sesuatu yang akan kita hadapi dari waktu ke waktu. Impostor syndrome bisa dialami siapa saja, dari latar belakang dan tingkat pengalaman manapun. Kita bisa merasakan ini saat memulai sesuatu yang baru dan asing bagi kita. Kita bisa belajar dari pengalaman sebelumnya untuk mengingatkan diri sendiri akan nilai dan kemampuan unik masing-masing saat sindrom itu muncul lagi. Kita bisa menjadi lebih nyaman dengan ketidak pastian dan menyambut tantangan baru seiring waktu. Penting untuk mengingatkan diri bahwa impostor syndrome dialami oleh banyak orang dan kita tidak sendirian. Kita bisa membantu diri sendiri dengan mengenali diri sendiri, seperti cara untuk mengurangi stres dan menangani perasaan negatif lainnya.

Successful Woman in Tech Discuss Impostor Syndrome. (2018, Oktober 2). [Video]. YouTube.
https://www.youtube.com/watch?v=82vdaXjxRgg

Share this article: Link copied to clipboard!