Agile Scrum: Transforming the Way He Works! (Student Testimonial)

2017 adalah tahun yang baik untuk mengembangkan efisiensi pemilik produk dan software developer serupa. HACKTIV8 memutuskan untuk ambil bagian dalam pergerakan yang sangat dibutuhkan ini dengan membuka Workshop Akhir Minggu Agile Scrum di tahun lalu dan sukses menyelenggarakan 3 kelas dengan bantuan instruktur, Eric Lee, seorang Scrum Master dari AgileView Australia.

Metode yang baru-baru ini kami perkenalkan tersebar dan kami sangat senang karenanya!

Kami telah melihat beragam orang dari berbagai macam latar belakang dan industri yang mengambil bagian di kelas Agile Scrum kami, dari Project Manager sampai Product Owners bahkan sampai lulusan-lulusan baru yang bermimpi untuk mengembangkan bisnis mereka sendiri di masa depan. Kami telah melihat semuanya!

Di luar dari kelompok penuh profesional ini, kami diperkenalkan pada Muhammad Hadi Alathas. Dengan S1 Sistem Informasi dari Universitas Indonesia, Hadi mencari tahu tentang banyak industri sebelum ia berakhir di posisi pada Manajemen Proyek Mobile untuk sebuah brand fashion dan kecantikan internasional bernama Sophie Paris.

Di sana, ia fokus dalam mengembangkan dan mengelola sebuah aplikasi mobile, menganalisa hasil tren pasar, memberikan fitur dan pengalaman pelanggan, menyesuaikan dan mendesain ulang aplikasi, dan bahkan merencanakan kampanye pemasaran dan kolaborasi dengan beraneka komunitas di seluruh dunia. Tentunya, sudah banyak sekali yang harus ia kerjakan.

Jadi, mengapa ia memutuskan untuk menghabiskan akhir minggunya mengikuti workshop kami dibanding berjalan-jalan di mall atau beristirahat di rumah? Kami menanyakannya secara langsung untuk mencari tahu jawabannya!

Mengapa kamu memutuskan untuk mengikuti kelas Agile Scrum?

Saya bekerja di bagian manajemen produk, jadi waktu itu saya sedang mencari pengetahuan apa saja yang harus saya pelajari untuk menunjang pekerjaan saya. Waktu itu, saya putuskan salah satunya saya ingin belajar tentang Agile.

Selama ini, sering dengar tentang Agile dan Scrum, tapi belum tau pasti dasar penting dan praktiknya bagaimana. Akhirnya, saya mulai mencari training-training tentang Agile. Beberapa training saya lihat waktunya tidak pas dan harus menunggu kuota peserta.

Waktu itu tidak sengaja lihat iklan HACKTIV8 di Instagram Feed saya, dan pas saya cek, isi materinya sesuai dan waktunya pas. Akhirnya, saya mendaftar di kelas Agile Scrum.

Apa kelas ini sesuai dengan ekspektasimu?

Karena saya tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang Agile, ekspektasi saya ialah di kelas Agile dari HACKTIV8 bisa mendapat dasar penting tentang Agile dan cara mempergunakannya dengan benar dalam implementasi sebuah proyek atau pengembangan produk.

Bagaimana kelas ini membantumu dalam pekerjaan atau karir/bisnis milikmu?

Saya berharap dengan mengimplementasi agile, saya dapat melakukan pekerjaan dengan lebih efisien dan efektif dalam pengembangan sebuah produk. Dan juga dapat meningkat produktifitas.

Hadi tidak hanya menghabiskan akhir minggunya belajar dan mendapatkan pengetahuan untuk mengembangkan karirnya sekarang, dia salah satu dari siswa kami yang lanjut mengambil Tes Agile Scrum PSM. PSM, singkatan dari Professional Scrum Master, adalah tes yang tidak semua orang bisa lewati. Tapi tes ini tentunya bermanfaat sebagai batu lompatan jika tujuan akhirmu adalah untuk menjadi seorang Scrum Master.

Tetap simak untuk tahu ceritanya tentang persiapan dan pengambilan tes.

Mengapa kamu memutuskan untuk mengambil tes PSM?

Saya ingin menguji apakah pengetahuan dasar penting saya tentang Scrum sudah memenuhi standar yang ada dan juga agar mendapat sertifikasinya.

Apakah sulit dan apakah kelas ini membantu dalam berbagai hal? Apakah setimpal?

Sangat membantu dan kelasnya sangat menarik serta interaktif. Eric membuat penyampaian materi dengan baik dan menggunakan contoh-contoh yang sederhana pada kegiatan sehari-hari sehingga lebih mudah dimengerti.

Bagaimana kamu menerapkan metode Scrum dalam pekerjaanmu?

Saat ini, saya pelan-pelan mengimplementasikan Agile dalam pekerjaan saya. Sekarang, untuk tiap pengembangan fitur yang ada, saya mulai menggunakan Kanban sehingga proses pengembangan lebih terlihat dan terorganisir.


Apa kamu tertarik untuk mengikuti langkah Hadi?

Mungkin menjadi Scrum Master tidak ada dalam daftar tujuanmu, tapi mempelajari dan menerapkan pola pikir Agile menggunakan metodologi Scrum dalam keseharianmu seharusnya ada dalam daftarmu.

Jangan lewatkan kesempatanmu menjadikan 2018 tahun untuk menjadi lebih efisien dan produktif.

Simak blog post kami sebelumnya tentang Agile Scrum.

Cari tahu lebih banyak tentang kelas-kelas Agile Scrum kami.