Prospek Karir Product Owner Dalam Industri Digital

Era digital menjadi ajang bagi perusahaan-perusahaan teknologi untuk mengembangkan dan meluncurkan produknya. Untuk bisa membuat produk yang mampu menawarkan solusi bagi banyak orang, sebuah perusahaan harus memiliki seorang Product Owner untuk mengelola tim developer agar dapat menciptakan aplikasi yang sesuai dengan keinginan perusahaan atau klien. Tanpa Product Owner, pekerjaan tim tidak akan terstruktur dengan baik hingga akhirnya menimbulkan kebingungan dalam memilih pekerjaan yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Product Owner memiliki peranan penting dalam pengembangan produk atau aplikasi. Berikut tanggung jawab seorang Product Owner dan prospek karirnya.

Product Owner

Product Owner

Product Owner adalah orang yang menjembatani antara bisnis, IT, dan desain UX (User Experience). Tingginya kebutuhan akan posisi ini membuat rata-rata gaji Product Owner berdasarkan Neuvoo mencapai Rp 11 juta. Sebagai seorang Product Owner harus memiliki skill untuk mengelola tim. Berikut skill-skill yang harus dimiliki Product Owner.

  • Memiliki komunikasi yang baik untuk menjelaskan product backlog kepada tim developer.
  • Dapat menentukan prioritas yang harus dikerjakan dalam product backlog.
  • Memiliki manajemen yang baik dalam membagi-bagikan tugas kepada tim.
  • Mampu memahami objektif perusahaan atau klien dalam mengembangkan produk.

Product Owner memiliki tanggung jawab untuk memastikan tim membuat sebuah produk yang memiliki nilai bisnis untuk dipasarkan ke klien atau siapa pun yang membutuhkan produk tersebut. Untuk itu seorang Product Owner dituntut untuk bisa menerapkan metode pengembangan software dengan Agile dan Scrum. Berikut tugas Product Owner.

  • Menuliskan persyaratan yang berkaitan dengan yang diinginkan dari sebuah produk dalam bentuk sebuah cerita.
  • Memprioritaskan poin-poin tertentu dalam proses pembuatan dan memasukkannya ke product backlog.
  • Menyampaikan konten berdasarkan urutan prioritas untuk dapat dipahami oleh tim developer.

Product Manager

Product Manager

Selain Product Owner juga terdapat Product Manager dalam metode kerja Agile dan Scrum. Product Manager adalah orang yang bertanggung jawab atas suatu projek dalam pengembangan produk sepenuhnya. Karena memiliki peran yang besar, seorang PM harus menentukan roadmap dari produk yang akan dibuat sembaring mengerjakan projek. Rata-rata gaji Product Manager berdasarkan Neuvoo pun sama dengan Product Owner, yaitu berkisar Rp 11 juta. Berikut skill-skill yang harus dimiliki Product Manager.

  • Memiliki komunikasi dan kerja sama tim yang baik.
  • Memiliki kemampuan dalam menganalisis data.
  • Memiliki kemampuan dalam manajemen bisnis dan produk.
  • Memiliki pengetahuan tentang perkembangan ekonomi.
  • Mampu menentukan prioritas dengan cepat dan tepat.

Product Manager bertanggung jawab pada bagian perencanaan dan pengembangan produk. Sehingga seorang PM dituntut untuk bisa merancang produk baru yang memiliki nilai tinggi setelah menganalisis data penjualan sebelumnya, tren, karakteristik produk serupa, hingga kebutuhan konsumen. Untuk itu butuh seseorang yang dapat memberikan solusi dan inovasi yang dapat mengisi posisi ini. Berikut tugas Product Manager.

  • Menjadi penerjemah visi perusahaan dengan baik ke dalam produk yang dibuat.
  • Mengatur jadwal pekerjaan berdasarkan anggaran dan waktu yang telah disepakati.
  • Berkolaborasi dengan tim untuk menciptakan produk.
  • Berkoordinasi dengan stakeholders dan memberikan fitur sesuai objektif klien.
  • Mengarahkan produksi, distribusi, dan kegiatan pemasaran perusahaan.
  • Mengembangkan quality control terhadap barang produksi.
  • Menganalisis dan mengelola laporan operasional produksi.
  • Menyelesaikan masalah produksi dari eksekusi ide sampai operasional produk.
  • Memberikan evaluasi kepada tim dan mengatasi masalah setiap anggota tim.

Chief Technology Officer

Chief Technology Officer 

Chief Technology Officer atau CTO merupakan kasta tertinggi dari prospek karir Product Owner. CTO adalah eksekutif yang bertugas dalam kebutuhan, riset, dan pengembangan teknologi di suatu perusahaan. Sebagai posisi eksekutif tertinggi di bidang teknologi, seorang CTO memimpin seluruh departemen teknologi dan akan langsung memberikan laporan pada Chief Executive Officer (CEO) perusahaan. Berikut skill-skill yang harus dimiliki CTO.

  • Memiliki kemampuan dalam menangani hal teknis dan bisnis perusahaan.
  • Memiliki landasan kokoh berdasarkan teknologi yang dimiliki perusahaan.
  • Memiliki kemampuan dalam perencanaan atau manajemen projek.
  • Memiliki kemampuan dalam membuat strategi.
  • Memiliki kemampuan dalam perencanaan teknis, ketahanan, penskalaan, stabilitas, dan keamanan.
  • Memahami visi perusahaan dari sudut pandang bisnis.
  • Menguasai administrasi dari level menengah atau senior.
  • Menguasai tata cara proses perekrutan teknis.

CTO memiliki wewenang dalam membuat keputusan terhadap seluruh infrastruktur teknologi perusahaan. Untuk itu posisi ini memiliki tanggung jawab yang besar dan kualifikasi yang tinggi. Tidak heran gaji CTO di Indonesia berdasarkan riset Robert Walters Indonesia mencapai Rp 83,3 juta sampai Rp 158,3 juta. Berikut tugas-tugas CTO.

  • Memastikan teknologi yang digunakan perusahaan tidak sama dengan perusahaan lain dengan menerapkan teknologi terbaru yang lebih canggih.
  • Memastikan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki mampu berkompetisi dengan para kompetitor.
  • Meningkatkan skill karyawan dalam teknologi dengan mengadakan kursus atau pelatihan singkat.
  • Membantu, merancang, dan menentukan kebijakan teknis, serta menghasilkan komponen teknis dari proses perencanaan strategis.
  • Mampu menjelaskan aspek teknis perusahaan dan produknya kepada orang non-teknis, serta memastikan teknis perusahaan di jalur yang tepat.
  • Mampu mengembangkan produk dan teknologi, serta memastikan operasional perusahaan baik transaksi perbankan maupun jual beli berjalan dengan baik.

Itulah prospek karir yang bisa kamu dapatkan dengan menjadi Product Owner. Jika kamu tertarik untuk berkarir sebagai seorang Product Owner, kamu bisa mulai dengan mempelajari metode Agile dan Scrum tanpa harus mahir pemrograman. Pastikan materi yang kamu pelajari telah dirancang oleh pakarnya langsung agar skill yang kamu miliki relevan dengan perkembangan teknologi saat ini dan mendapat jenjang karir yang kamu inginkan.