Era New Normal, Bagaimana Nasib Pendidikan di Indonesia?

Memasuki Normal Baru atau disebut New Normal, Indonesia mulai kembali membuka beberapa sektor sebagai langkah untuk menggerakan roda ekonomi yang sempat terhenti akibat pandemi COVID-19. Beberapa sektor yang telah dibuka kembali secara bertahap antara lain, perkantoran, perdagangan, dan pariwisata. Pada era New Normal ini, masyarakat memungkinkan untuk kembali melakukan aktivitas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah guna mencegah penyebaran virus corona.

Pelonggaran PSBB

Sejak New Normal digaungkan di Indonesia, pemerintah di berbagai kota mulai melakukan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai transisi menuju ke Normal Baru. Adapun beberapa provinsi yang telah menerapkan masa transisi menuju kehidupan yang baru ini antara lain, Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat, dan Gorontalo. Dalam beberapa minggu terakhir, aktivitas di sejumlah kota-kota tersebut mulai kembali normal dengan menerapkan sejumlah protokol kesehatan yang ketat. Namun, sayangnya industri pendidikan yang menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat harus tertinggal dari sektor lainnya karena memiliki tingkat risiko yang sangat tinggi. Jelang memasuki tahun ajaran baru di Indonesia pada bulan Juli 2020, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan, pembelajaran tatap muka baru akan dilakukan secara bertahap di sekolah yang berlokasi di zona hijau. Zona hijau sendiri merupakan wilayah tanpa kasus positif atau beberapa kasus penularan yang datang dari kota/negara lain. Adapun syarat suatu wilayah dapat dikatakan zona hijau, antara lain, kasus positif menurun dalam 14 hari, jumlah ODP (Orang Dalam Pemantauan) atau PDP (Pasien Dalam Pengawasan) menurun dalam kurun 14 hari, jumlah kematian yang dimakamkan dengan protokol COVID-19 menurun dalam 14 hari, dan menurunnya kasus penularan pada petugas kesehatan. Sementara untuk urutan pertama yang diperbolehkan kembali mengadakan aktivitas belajar secara tatap muka adalah pendidikan tingkat atas dan sederajat. Tahap kedua pendidikan tingkat menengah dan disusul tahap ketiga tingkat dasar. Sekolah-sekolah wajib memenuhi empat syarat utama, yakni berada di zona hijau, mendapatkan izin dari pemerintah setempat, memenuhi semua standar periksa kesiapan membuka sekolah, dan orang tua atau wali murid menyetujui putra/putrinya melakukan pembelajaran secara tatap muka. Beberapa syarat standar yang harus dilakukan sebelum sekolah dibuka, antara lain menerapkan perilaku hidup bersih dengan menyediakan fasilitas cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, melakukan disinfeksi secara berkala, serta rajin menjaga kebersihan lingkungan. Kondisi siswa dalam suatu kelas juga dibatasi, yakni 50% dari jumlah yang ada. Dalam dua bulan pertama, sekolah hanya akan memberlakukan aktivitas kelas, yang berarti siswa hanya masuk ke kelas dan mengikuti pembelajaran di kelas, lalu setelah itu pulang. Kegiatan ekstrakurikuler, kantin, dan kegiatan lain yang dapat menimbulkan kerumunan juga ditiadakan. Hingga artikel ini ditulis, ada sebanyak 85 kota/kabupaten di Indonesia yang dinilai aman oleh pemerintah untuk melakukan kegiatan belajar-mengajar kembali di sekolah.

Belajar dari Korea Selatan

Pemerintah tidak ingin gegabah dalam memberikan izin bagi sekolah, kampus, maupun institusi pendidikan lainnya untuk kembali melakukan kegiatan belajar-mengajar. Pasalnya, pemerintah tidak ingin ada gelombang kedua muncul pasca sekolah dibuka kembali. Seperti yang dialami oleh Korea Selatan yang telah menutup lebih dari 200 sekolah, selang beberapa hari setelah dibuka. Bahkan, ada 117 sekolah di ibu kota Seoul yang harus menunda pembukaan kembali mereka. Penutupan itu dilakukan setelah puluhan kasus baru muncul di negara tersebut. Hal ini disebabkan karena adanya pelonggaran pembatasan yang membuat ribuan pelajar Korsel kembali ke sekolah. Namun, hanya sehari kemudian muncul 79 kasus baru, yang merupakan jumlah harian tertinggi dalam dua bulan terakhir.

Contoh Vietnam

Sadar akan bahaya virus corona yang mengintai dunia, Vietnam menjadi salah satu negara yang bergerak cepat dalam menekan laju penyebaran virus corona. Negeri Naga Biru tersebut mulai memberlakukan sistem karantina 14 hari bagi orang-orang yang baru berpergian jauh, menerapkan social distancing atau jaga jarak, hingga menjadi negara pertama yang langsung melarang penerbangan dari dan ke China, yang menjadi asal mula virus COVID-19 merebak. Pemerintah Vietnam pun melakukan penutupan semua lembaga pendidikan pada awal Februari 2020, ketika kasus pertama ditemukan pertama kali di negaranya. Semua kegiatan belajar-mengajar kemudian dipindahkan secara daring. Ketaatan warga Vietnam dalam mengikuti anjuran pemerintah membuat negara tersebut kini telah melonggarkan kebijakan social distancing setelah tidak ditemukan kasus positif baru dalam enam hari berturut-turut dan tidak ada kasus meninggal. Sekolah-sekolah di Vietnam kini telah dibuka kembali setelah sebelumnya ditutup selama 3 bulan. Khusus untuk aktivitas belajar, pemerintah telah membuka kembali sekolah tingkat menengah dan perguruan tinggi sejak 4 Mei 2020, yang disusul sekolah dasar dan taman kanak-kanak pada 11 Mei lalu. Meskipun siswa bisa masuk kelas dan belajar seperti biasa, mereka diwajibkan menggunakan masker untuk mencegah penyebaran virus corona. Pihak sekolah juga telah menambah fasilitas kesehatan, seperti pembersih tangan atau hand sanitizer dan melakukan pengecekan suhu tubuh sebelum memasuki area sekolah dan ruang kelas. Selain itu, sekolah juga diharuskan memangkas waktu belajar menjadi setengah hari, serta memastikan siswa tidak melakukan kontak fisik dengan siswa lain selama proses belajar.

Keberhasilan Vietnam dalam memerangi pandemi COVID-19 sebenarnya bisa kita contoh agar kita bisa kembali belajar di sekolah maupun kampus demi meraih cita-cita dan karir impian. Namun, itu semua tergantung kita, apakah kamu dapat menerapkan perilaku baru sesuai anjuran dengan taat atau malah abai dengan protokol kesehatan yang bisa saja menimbulkan gelombang kedua. Mari ikut berperan demi membangkitkan pendidikan di Indonesia dengan terus menerapkan perilaku hidup bersih.

Share this article: Link copied to clipboard!

You might also like...