Mempelajari Agile dan Scrum Untuk Menjadi Product Owner

Seiring berkembangnya teknologi membuat banyak perusahaan menerapkan metode kerja baru untuk mengembangkan bisnisnya. Transformasi digital pun mulai gencar dilakukan dalam berbagai sektor bisnis untuk menciptakan produk yang dapat memberikan solusi bagi kebutuhan masyarakat. Untuk itu, membutuhkan banyak talenta digital yang berkualitas seperti programmer atau developer yang akan mengembangkan produk tersebut dan Product Owner sebagai orang yang menjembatani antara bisnis, IT, dan user experience dalam pembuatan suatu produk. Untuk menjadi seorang Product Owner harus memiliki skill yang dapat mengelola sebuah tim. Metode kerja dengan Agile dan Scrum dianggap paling efektif dan efisien bagi Product Owner yang memiliki projek membuat produk atau aplikasi.

Mengenal Agile Development

Agile Development

Agile development adalah metode pengembangan software yang meliputi website, web application, dan mobile application yang berfokus untuk menghasilkan software berkualitas tinggi secara konsisten. Metode ini banyak digunakan perusahaan dalam membuat produk karena dapat mengurangi biaya proyek dan meningkatkan nilai jual suatu bisnis. Dengan kata lain, Agile merupakan sebuah pendekatan pada project management dengan menggunakan teknik iterasi dan bertahap secara dinamis atau Sprint dalam pengembangan produknya. Berikut penerapan metode Agile dalam software development.

Penemuan

Sebelum memulai projek baru, seorang Product Owner harus memahami visi atau objektif dari client atau user yang memiliki kepentingan dan kepemilikan dalam projek tersebut. Untuk itu, diperlukan riset terlebih dulu untuk bisa satu tujuan dengan client, menjawab tantangan yang ada, iklim bisnis sekarang, serta memenuhi kebutuhan customer dan user.

Product Backlog

Setelah mendapatkan riset, tim akan mulai bekerja sama untuk membuat sebuah Product Backlog yang berisi daftar fitur yang akan berguna bagi client dan user. Product Owner akan bekerja sama dengan client untuk memprioritaskan fitur dan menentukan urutan dalam pengembangannya hingga bisa di uji coba.

Pengulangan

Setelah berkoordinasi dengan tim untuk membuat sebuah backlog yang tepat, tim akan mulai mengerjakan fitur-fitur yang telah ditentukan dalam sebuah pengulangan yang diukur oleh waktu yang dinamakan Sprint. Durasi pengerjaan dalam Sprint berlangsung selama 1-4 minggu, tergantung dari besarnya projek. Setiap Sprint akan memenuhi objektif atau target yang sesuai product backlog.

Penerusan Siklus

Selanjutnya akan ada Sprint tambahan jika ada kebutuhan untuk fitur tambahan atau feedback yang didapat dari evaluasi sebelumnya. Setiap Sprint baru harus menghasilkan perkembangan dari hasil Sprint sebelumnya dan fitur baru ke dalam produk.

Keunggulan Agile Development

Metode Agile Development

Metode Agile Software Development memiliki banyak keunggulan dalam mengelola sebuah tim untuk menciptakan produk. Berikut beberapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan dengan menerapkan metode pengembangan Agile.

Memiliki Stakeholder

Metode Agile banyak melibatkan stakeholder dan tim sepanjang proses pengerjaan atau Sprint. Tujuannya adalah untuk menciptakan kolaborasi antara client dan tim projek. Selain itu juga memberikan kesempatan bagi tim untuk benar-benar memahami visi client.

Transparansi

Agile Development memungkinkan client untuk terlibat dalam keseluruhan projek. Mulai dari memprioritaskan fitur, merencanakan dan mengembangkan fitur baru dalam sebuah produk.

Lebih cepat dan Mudah

Dengan jadwal Sprint yang sudah terstruktur, fitur baru bisa dibuat lebih cepat dengan tingkat prediktabilitas yang tinggi. Sehingga produk dapat di uji coba lebih awal dari yang direncanakan.

Biaya & Jadwal Bisa Ditentukan

Biaya pembuatan suatu produk juga dapat diprediksi dan ditentukan dalam pekerjaan yang akan dilakukan dalam jangka waktu yang ada. Dengan begitu client dapat lebih mudah memahami biaya setiap kali ada keputusan untuk penambahan fitur.

Menciptakan Perubahan

Di saat tim harus fokus memberikan fitur tambahan yang disepakati di setiap Sprint, ada kesempatan untuk terus memperbaiki dan memprioritaskan isi product backlog. Item backlog baru atau yang telah diubah dapat direncanakan dalam pertemuan Sprint berikutnya untuk memberikan kesempatan dalam mengenalkan perubahan dalam beberapa minggu.

Fokus Pada Nilai Bisnis

Hasil kolaborasi antara tim dengan client dalam menentukan prioritas fitur akan membuat tim mengetahui kebutuhan bisnis yang tepat bagi client sehingga dapat memberikan fitur yang memberikan nilai bisnis secara efektif.

Fokus Pada User

Pengembangan Agile biasanya menggunakan user feedback dengan kriteria yang berfokus pada bisnis untuk menentukan fitur produk. Dengan begitu setiap fitur memiliki value bagi kebutuhan user. Ini juga memberikan kesempatan untuk menguji versi beta produk setelah proses Sprint dan mendapatkan feedback di awal projek, serta melakukan perubahan seperlunya.

Meningkatkan Kualitas

Setelah proses Sprint berjalan, tim dapat mulai fokus pada pengembangan, pengujian, dan kolaborasi berkualitas tinggi. Selain itu tim yang sering melakukan evaluasi dalam Sprint dapat meningkatkan kualitas dan memperbaiki permasalahan dengan cepat serta mengidentifikasi kesalahan dengan ekspektasi.

Pengertian Scrum

Metode Scrum

Scrum adalah sebuah metode iteratif yang merupakan bagian dalam metode Agile untuk mengelola suatu projek. Metode Scrum banyak digunakan untuk membuat software, website, hardware, marketing, hingga event planning. Scrum merupakan framework terbaik untuk merevolusi cara kerja tim dalam melakukan pekerjaan. Dalam penerapannya, setiap Sprint dimulai dengan meeting singkat untuk perencanaan dan diakhiri dengan evaluasi. Berikut tahap-tahap dalam penerapan metode Scrum.

Tentukan Tim Scrum

Dalam metode Scrum harus ada tim yang beranggotakan 5-9 orang. Setiap anggota harus memiliki skill masing-masing yang meliputi developer, penguji, pendukung, perancang, analisis bisnis, hingga quality check. Semua anggota akan bekerja sama dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan produk yang akan mereka presentasikan di akhir sesi Sprint.

Jadwal Waktu Sprint

Tentukan deadline dalam Sprint melalui meeting perencanaan sesuai dengan komitmen tim dalam menyelesaikan produk. Pada akhir Sprint akan ada evaluasi dengan demonstrasi hasil kerja agar segala perbaikan dapat dikerjakan dan direncanakan pada sesi Sprint berikutnya.

Tunjuk Scrum Master

Scrum Master adalah orang yang memastikan tim untuk bekerja secara efektif dan efisien. Jika ada hambatan, Scrum Master akan menangani dan menyelesaikan masalah tersebut. Meski bisa disebut sebagai manajer dalam tim, tapi Scum Master tidak boleh mendikte apa yang dikerjakan tim dan tidak boleh terlibat dalam pengelolaan mikro (micro-management). Selain itu, Scrum Master juga akan membantu tim dalam merencanakan pekerjaan Sprint yang akan datang.

Tunjuk Product Owner

Di sini lah peran Pemilik Produk dibutuhkan. Product Owner adalah orang yang bertanggung jawab untuk memastikan tim membuat sebuah produk yang memiliki nilai atau dipasarkan ke bisnis, klien, atau siapa pun yang menginginkan produk tersebut. Sebagai Product Owner harus bisa menuliskan persyaratan yang berkaitan dengan yang diinginkan dari sebuah produk dalam bentuk sebuah cerita, lalu memprioritaskan poin-point tertentu dalam proses pembuatan, dan memasukkannya ke product backlog.

Mulai Product Backlog Awal

Product backlog merupakan daftar keinginan yang mencakup semua cerita pengguna yang diharapkan dapat diselesaikan dalam produk tersebut. Cerita yang paling penting ditempatkan di urutan teratas hingga keseluruhan cerita tersusun secara teratur berdasarkan urutan kepentingannya. Ada dua jenis cerita berdasarkan pekerjaan, yaitu Epics dan Stories. Epics merupakan cerita tingkat tinggi yang sketsanya sangat kasar tanpa banyak detail. Sebuah Epics dapat dibagi dalam beberapa cerita. Setiap ceritanya akan dipecah menjadi beberapa tugas terpisah sehingga tim dapat bekerja dan melaporkan progres pengerjaannya. Sedangkan Stories mencakup persyaratan lebih rinci tentang hal yang harus atau mungkin dilakukan. Ada beberapa jenis Stories seperti development, bug, serta task. Stories dapat ditulis dan ditambahkan ke produk backlog kapan pun dan oleh siapa pun.

Mulai Sprint

Sebuah tim dapat mulai mengambil item dari daftar yang paling atas. Setelah itu, tim dapat melakukan brainstorming serta memutuskan berapa banyak yang dapat mereka selesaikan dalam Sprint. Apabila semua anggota tim setuju, Sprint dapat dimulai dan tim bisa mulai mengerjakan produknya.

Mulai Sprint Berikutnya

Jika Sprint sudah memasuki deadline dan semua pekerjaan di dalamnya sudah selesai, tim berhak memutuskan untuk memulai Sprint berikutnya atau tetap berada dalam backlog. Tidak ada batasan untuk jumlah Sprint kecuali jika ditetapkan dengan deadline berdasarkan budget dan waktu atau sampai semua backlog selesai.

Keunggulan Scrum

Scrum banyak digunakan oleh Product Owner untuk mengelola projek atau bisnis menjadi lebih efisien. Selain itu, metode ini juga dapat meningkatkan performa kerja tim menjadi lebih efektif dan terfokus.

Dengan mempelajari Agile dan Scrum, kamu dapat mengelola suatu projek dan sebuah tim untuk menciptakan produk yang bermanfaat bagi banyak orang. Siap untuk menjadi seorang Product Owner dan membuat produk kamu sendiri?

Share this article: Link copied to clipboard!

You might also like...