Memilih Career Switch Menjadi Programmer di Usia 32 Tahun

Halo, perkenalkan nama saya Efrat Sadeli, lulusan Hacktiv8 dari Batch 23. Saya akan menceritakan pengalaman saya selama belajar di Hacktiv8 hingga bisa career switch dari non IT ke bidang teknologi. Sebelumnya saya memiliki latar belakang pendidikan Teknik Kimia dan berusia 32 tahun saat pertama kali tahu Coding Bootcamp Hacktiv8 dari iklan di Facebook. Mengetahui Hacktiv8 membuka kesempatan bagi siapa pun yang ingin menjadi programmer handal tanpa batasan usia. Saya mulai memikirkan untuk mendaftar dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut.

  1. Skill programmer bisa membuat saya bisa menghasilkan uang tanpa terikat di kantor dalam arti tidak harus jadi pegawai, bisa memilih untuk freelance atau merintis usaha sendiri.
  2. Skill programming juga bisa membuat saya bekerja secara fleksibel, di mana saja dan kapan saja asal ada laptop dan koneksi internet yang mumpuni.
  3. Saya hobi ngoprek, jadi skill ini bisa jadi investasi yang bagus di hari tua nanti untuk tetap bisa beraktivitas yang produktif sehingga tidak mudah pikun.

Sebelum masuk Hacktiv8, saya sempat belajar programming otodidak dari buku dan beberapa online course. Namun saya menyadari bagi saya yang sudah berusia 30 tahun ke atas hal ini bisa menjadi agak tricky karena adanya diskriminasi usia di dunia kerja termasuk di bidang IT. Untungnya Hacktiv8 memberikan solusi yang menjawab permasalah tersebut seperti memiliki kurikulum yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan direkomendasikan kerja setelah lulus sehingga perusahaan tidak meragukan kredibilitas kita sebagai programmer yang baru terjun ke dunia IT. Karena ekspektasi perusahaan kalau kita start career di usia 22 sebagai lulusan IT, di usia 30 kita diharapkan sudah menjadi Senior Engineer atau Engineering Manager. Sementara saya baru saja mulai jadi harus siap dengan situasi ini. Dua alasan itulah yang membuat saya memutuskan untuk masuk Hacktiv8. Mereka pun menjanjikan akan ada perusahaan yang merekrut dengan gaji minimal Rp 10 juta asal kita lulus di atas nilai tertentu. Meskipun biayanya tidak murah, saya terbantu dengan adanya Program Cicilan yang memungkinkan kita bisa mencicil pembayaran setelah lulus hanya dengan mengajukan pinjaman kepada rekan finansial Hacktiv8 yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Prosesnya sangat cepat dan mudah sehingga saya dapat mengikuti kelas hanya dengan membayar uang muka saja.

Pengalaman Belajar

3 bulan belajar di Hacktiv8 terasa sangat singkat karena cara belajar di bootcamp tidak semudah yang dibayangkan. Kita harus bisa mengikuti pembelajaran dengan pressure yang cukup tinggi agar tidak gagal di tengah jalan. Saya sendiri merasa sedikit terbantu dengan bekal yang saya dapatkan dari online course sebelumnya. Proses pembelajaran di Hacktiv8 terbagi menjadi dua fase, yaitu Fase Preparation dan Fase Bootcamp yang terdiri dari tiga fase. Memasuki Fase Preparation atau persiapan, di sini saya belajar syntax-syntax JavaScript, Node.js, dan programming logic dalam rentang waktu 4 minggu. Kelas akan diadakan 3 hari dalam seminggu dengan durasi 2 jam di setiap sesinya. Di setiap awal minggu akan ada Live Code atau ujian praktik dan di akhir fase ini akan ada Final Live Code. Nilai dari Live Code dan Final Live code akan menentukan apakah kamu akan lolos ke Fase Bootcamp atau tidak. Lanjut ke Fase 1, saya belajar mengenai Back-End, konsep OOP, programming logic dengan Node.js, Express.js, SQlite, PostgreSQL yang mulai menguras otak. Belum lagi ada tugas yang diberikan instruktur di setiap harinya dan LiveCode dari minggu ke-2. Kelulusan siswa di fase ini sebagian besar ditentukan oleh Live Code. Jika rata-rata nilai Live Code di bawah angka tertentu, maka siswa harus mengulang di fase ini.

Jatah Mengulang

Lulus ke Fase 2, saya belajar membuat Front-End dengan framework Vue.js, database Mongodb, dan cara deploy menggunakan Google Cloud Platform (GCP) dan AWS Amazon. Kelulusan di fase ini ditentukan oleh penilaian projek dan Live Code. Sayangnya, nilai rata-rata Live Code saya pada saat itu di bawah standar hingga membuat saya harus mengulang di Fase 2. Untungnya Hacktiv8 memberikan jatah mengulang 2x yang artinya jika siswa gagal di Fase 1 atau Fase 2, maka siswa berhak mengulang di fase tersebut. Contoh saya gagal di Fase 2, maka pada bulan berikutnya saya masih bisa berada di fase ini. Jika saya lulus di kesempatan kedua, maka jatah gagal saya hanya tinggal 1x. Tapi jika nilai rata-raya saya di bawah standar lagi, maka saya akan langsung di drop out. Sebenarnya materi Front-End tidak sulit, tapi jujur saya malas untuk berurusan dengan yang namanya HTML dan CSS. Sehingga tidak terlalu termotivasi untuk mengulik lebih dalam dan terlalu bergantung dengan template seperti Bootstrap yang kalau bisa jangan ditiru. Selain itu, Hacktiv8 juga memberikan sesi Engineering Empathy yang memfasilitasi siswa untuk konsultasi dengan psikologi hingga saya bisa tetap kompak walaupun digempur tugas habis-habisan. Saya dan teman-teman di batch saya jadi lebih sering mengerjakan tugas bareng-bareng di luar jam belajar, bahkan bisa sampai jam 2 pagi. Setelah cukup struggle dengan materi dan tugas yang diberikan, akhirnya saya bisa lulus dari Fase 2.

Bayar Setelah Bekerja

Masuk ke Fase 3, di sini lebih banyak mempelajari React.js dan React Native dengan waktu belajar efektif hanya 2 minggu. Sisa 2 minggu lainnya akan dimanfaatkan untuk membuat final projek untuk dipresentasikan di acara Graduation Day. Menurut saya fase terakhir ini cenderung lebih santai karena di sini saya bisa lebih eksplore teknologi di luar materi yang diajarkan Hacktiv8. Setelah menyelesaikan tugas akhir, saya pun lulus dari Hacktiv8 pada November 2018 lalu. Puji tuhan hanya kurang dari 2 minggu setelah lulus, saya direkrut sebagai Software Engineer di salah satu perusahaan hiring partner Hacktiv8 dengan gaji yang sesuai ekspektasi, bahkan lebih. Komitmen waktu dan energi saya terbayar karena saya bisa membayar biaya pendidikan di Hacktiv8 setelah saya mendapat pekerjaan. Bagi teman-teman yang berusia di atas 30 tahun, tapi ingin career switch di bidang teknologi. Saya sangat merekomendasikan Hacktiv8, karena di sini kamu akan dibimbing oleh instruktur-instruktur yang kompeten dari buta tentang dunia teknologi hingga menguasai skill IT hanya dalam waktu yang singkat. Selain itu, Hacktiv8 juga bekerja sama dengan 350 perusahaan teknologi yang siap merekrut kamu setelah lulus tanpa memandang usia atau latar belakang pendidikan dan pekerjaan sebelumnya.

Share this article: Link copied to clipboard!

You might also like...