Hybrid Working, Definisi dan 3 Kunci Sukses

Sudah satu tahun berlalu sejak masyarakat Indonesia melakukan remote working atau work from home (WFH) akibat pandemi COVID-19. Lalu bagaimana dengan masa setelah pandemi? Akankah WFH tetap diberlakukan? Meskipun diterapkan dengan paksaan, WFH memiliki beberapa keuntungan yang dirasakan oleh para karyawan seperti efektivitas kerja yang meningkat karena tidak perlu melakukan perjalanan ke kantor. Selain itu, karyawan terhindar dari distraksi di tempat kerja dan dapat mengatur jam kerja secara mandiri.

Namun, WFH tidak selamanya dapat terus dilakukan. Selain karena operasional perusahaan yang terkadang mengharuskan ada karyawan yang bekerja dari kantor, tidak dapat dipungkiri bahwa karyawan membutuhkan interaksi sosial dan pergantian suasana kerja. Untuk itu, perusahaan mulai melirik model bekerja hybrid yang menggabungkan WFH dan WFO (Work From Office), untuk menyiasati kebutuhan ini.

Seperti Apa Bentuk Model Bekerja Hybrid?

Salah satu strategi yang mungkin diterapkan dalam model bekerja hybrid adalah ditetapkannya satu hari atau lebih untuk karyawan bekerja dari kantor dan hari lainnya untuk bekerja dari rumah. Hari WFO dapat digunakan untuk sesi brainstorm, pengenalan proyek baru dan kegiatan team building. Ruang kerja dapat menggunakan desain yang memungkinkan karyawan untuk berdiskusi dan berkolaborasi, seperti mengganti bilik dengan meja besar untuk dipakai bersama. Berikut tiga kunci keberhasilan dalam menjalankan model bekerja hybrid.

Komunikasi

Business photo created by rawpixel.com - www.freepik.com

Sistem komunikasi yang baik dan merata merupakan kunci utama keberhasilan model bekerja hybrid. Karyawan tetap harus mengutamakan komunikasi dan bukan hanya komunikasi profesional. Komunikasi personal juga harus tetap terjalin antar karyawan agar dapat tercipta hubungan dan pengertian terhadap kondisi satu sama lain. Selain itu, jadwal WFO harus digunakan untuk melakukan komunikasi personal di mana karyawan dapat saling berbagi dan bercerita hingga membangun chemistry yang baik.

Teknologi

Girl-photo created bytirachardz - www.freepik.com

Semenjak diberlakukannya sistem WFH, perusahaan bergantung pada teknologi dalam kegiatan bisnisnya. Dalam model bekerja hybrid, teknologi tetap menjadi aspek penting. Tidak hanya didukung oleh teknologi tetapi kemampuan karyawan dalam menggunakannya juga sangat penting. Perusahaan harus memastikan bahwa semua karyawan dapat menggunakan teknologi yang dibutuhkan untuk menunjang WFH dan WFO. Untuk ini tentu diperlukan pelatihan secara berkala karena teknologi yang digunakan pastinya akan berkembang sesuai zaman dan kebutuhan perusahaan. Transformasi digital dapat menjadi hal yang konstan terjadi sehingga pihak manajemen harus tangkas untuk mempersiapkan perubahan tersebut.

Kepercayaan

Girl photo created by tirachardz - www.freepik.com

Pihak manajemen harus menaruh kepercayaan lebih dari sebelumnya pada karyawan. Berikan kepercayaan kepada para team leader Anda untuk menentukan jadwal WFO dan WFH dan yakinlah mereka tahu yang terbaik bagi tim mereka. Dalam era di mana semua pekerjaan dilakukan secara virtual, kepercayaan terhadap tim Anda sangatlah dibutuhkan untuk membangun sistem bekerja yang produktif. Perusahaan harus mengubah mindset bahwa timesheet, activity log dan durasi di depan laptop adalah indikator produktivitas. Namun, harus lebih fokus pada gol yang efektif dan outcome metrics.