Dua Sektor Ini Siap Berkembang Setelah Masa Pandemi

Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah berjalan hampir sembilan bulan, dan selama itu hidup masyarakat kita sudah berubah sangat drastis dalam berbagai aspek. Salah satu perubahan besar adalah bagaimana hampir semua kegiatan masyarakat sudah beralih ke online. Hal ini membuat transformasi digital besar-besaran tengah terjadi di Indonesia. Memang pada 2016 transformasi digital di Indonesia sudah marak, tetapi pandemi ini merupakan pendorong yang mempercepat transformasi tersebut.

Pada Desember lalu, Hacktiv8, sebagai pelatihan pemrograman intensif bagi pemula untuk menjadi programmer siap kerja dalam 12 minggu, mendapat kesempatan untuk berbincang dengan Shinta Dhanuwardoyo, seorang Angel Investor dan CEO & Founder Bubu.com. Shinta menjelaskan bahwa pandemi ini mempercepat berjalannya transformasi digital di Indonesia. “Justru pandemi ini adalah katalis digital transformation. Semua orang merujuk pada layar dan dipaksa untuk bisa menggunakan platform online. Transformasi digital bukan lagi sebuah tren tetapi sudah menjadi kebutuhan, karenanya perusahaan harus dapat beradaptasi atau melakukan pivot dengan cepat,” ungkapnya

Juventia Vicky Riana, Chief Commercial Officer Hacktiv8 menambahkan berdasarkan survei dari perusahaan teknologi ternama, para pengguna layanan internet akan tetap menggunakan layanan tersebut meski pandemi telah usai. “Menurut hasil dari Google, Temasek and Bain & Company, 90% pengguna platform digital mengatakan mereka mungkin akan tetap menggunakan platform yang tengah digunakan,” ujarnya.

Dampak Transformasi Digital

Lebih lanjut Shinta  memprediksi bahwa setelah masa pandemi, industri berbasis teknologi akan semakin marak terutama dalam bidang kesehatan dan pendidikan. “Seperti dapat dilihat, dua sektor utama ini mengalami dampak positif dari transformasi digital selama pandemi. Berbagai metode dan kesempatan baru muncul di tengah perpindahan dari offline menuju online.

Sementara dari sektor pendidikan, Vicky menambahkan bahwa nantinya akan semakin banyak orang yang mencari pelatihan atau pendidikan formal maupun informal karena semakin meningkatnya kesadaran. “Masyarakat akan semakin menyadari pendidikan sebagai investasi dan tidak akan berhenti belajar untuk menjadi talenta yang highly skilled,” imbuhnya.

Menurut Shinta, dibutuhkan tim teknologi atau tech team yang solid dan dapat beradaptasi dengan cepat sebagai syarat mutlak dalam menyambut transformasi digital di masa setelah pandemi. “Secara pribadi, aku lebih mencari perusahaan dengan tim IT yang lengkap (untuk investasi),” pungkasnya.
Dengan begitu, sekaranglah waktu yang tepat untuk mulai menyusun tech team bagi perusahaan untuk bersiap menyambut pergolakan di tahun 2021.

Share this article: Link copied to clipboard!

You might also like...