Halo, salam semangat buat kita semua. Sebelumnya perkenalan diri dulu, nama saya Fajar Abdul Karim, alumni Hacktiv8 dari batch 9. Sebelumnya saya adalah sarjana S1 Teknik Elektro dari Telkom University. Saya lulus tahun 2016, tepatnya bulan Juni. Pasti diantara kalian banyak yang bertanya kenapa jurusan elektro jadi terjun ke bidang IT? sebenarnya dari dulu saya sama sekali nggak kepikiran akan jadi programmer karena saya nggak suka coding dan merasa bukan bakatnya. Ditambah saya tidak mengerti tentang coding dan pemrograman. Jika kamu tidak bisa melakukan sesuatu, kamu pasti tidak merasa nyaman kan? Begitulah saya saat itu. Lanjut ke pengalaman saya, setelah lulus saya sempat bekerja di salah satu BUMN di Bandung selama 4 bulan sebagai pegawai honorer. Pertama kali saya bekerja, mata saya mulai terbuka dengan hal-hal yang belum pernah terpikirkan dengan pikiran mahasiswa yang idealis. Saya menyadari bahwa kita harus responsif dan adaptif terhadap perubahan. Selayaknya makhluk hidup yang harus bisa beradaptasi dengan lingkungan. Dari situ lah insting saya mulai melakukan hal tersebut. Saya ambil risiko, buang gengsi dan totalitas di jalur yang sekarang. Meski tidak mudah, akhirnya saya melepas pekerjaan honorer di BUMN itu hingga menganggur kurang lebih 3 bulan. Stres? Sudah pasti sampai merasa tidak berguna. Melihat kebutuhan akan programmer yang semakin marak di industri saat ini, akhirnya timbul keinginan untuk belajar coding dari nol dari freecodecamp. Meski situsnya bagus, but it’s not work for me. Rasa malas dan angot-angotan menjadi hambatan terbesar saya untuk belajar.

Masuk Hacktiv8

Saat sedang berselancar di dunia maya, saya menemukan iklan Hacktiv8 di Facebook. Setelah saya cari tahu, Hacktiv8 adalah program pelatihan intensif yang mentransformasi pemula menjadi programmer siap kerja. Saya pun memutuskan mendaftar di Hacktiv8 untuk bisa memulai karir di bidang yang baru. It’s expensive I think but it's worth to try. And I bet all in this program. Pertama kali masuk Hacktiv8 di fase Preparation, saya sudah merasa kesulitan saat harus membuat tugas akhir. Kesulitan terbesar bagi saya adalah harus terbiasa dengan hal baru. Saya belum familiar dengan yang namanya variable, iterasi function, dan sebagainya. Jadi ketika mendapat challenge membuat suatu program kadang saya bingung harus mulai dari mana. Apalagi banyak syntax yang belum saya ketahui saat itu. Di sini saya harus kerja keras, mencoba berkali-kali untuk mengerti hingga harus mengulang beberapa kali di fase 1, sampai akhirnya saya paham apa yang harus saya lakukan. Mungkin karna mengingat saya sudah banyak berkorban terutama dalam finansial. Saya mulai all out supaya pengorbanan saya tidak berujung sia-sia. Bisa bekerja di salah satu perusahaan hiring partner Hacktiv8 merupakan motivasi terbesar saya saat itu. Untungnya, metode pembelajaran Hacktiv8 dan segala fasilitas belajarnya mampu membuat suasana menjadi benar-benar intens hingga sangat membantu saya baik dalam mengerjakan tugas yang diberikan secara individu maupun kelompok. Instruktur-instruktur Hacktiv8 juga sangat friendly dan tegas dalam membimbing para siswa. Banyaknya challenge yang menantang membuat saya terlatih untuk bisa berpikir secara kritis.

Sukses Career Switch

Setelah 5 bulan berjuang dan berkat doa orang tua akhirnya saya berhasil lulus dari Hacktiv8 pada September 2017 lalu. Hanya dalam waktu kurang dari tiga hari saya pun langsung mendapat pekerjaan sebagai Front-End Developer di Qlue. Ini menjadi karir pertama saya sebagai web developer sampai akhirnya saya memutuskan untuk resign pada Mei 2019 dan melanjutkan karir saya di Bank BTPN sebagai Software Engineer sampai sekarang. Meski tidak pernah terpikirkan untuk menjadi programmer sebelumnya, saya merasa sangat enjoy dengan karir yang saya jalani sekarang. Berkat skill ini, saya bisa beradaptasi dengan mudah di segala bidang yang berkaitan dengan teknologi. Sebagai developer, kamu punya kebebasan atau kemampuan untuk menjemput dan membuka peluang. The limit is your skill, creativity and imagination.