Belajar Menjadi Developer, Bisakah Hanya dari Rumah?

Pandemi COVID-19 membuat sebagian aktivitas harus dihentikan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Selain memberikan dampak besar pada perekonomian dunia, dampaknya pun sangat terasa bagi sektor pendidikan, tidak terkecuali di Indonesia. Mulai dari sekolah tingkat dasar, tingkat menengah, hingga perguruan tinggi, harus menerapkan belajar di rumah dengan memanfaatkan teknologi online. Bahkan, banyak orang yang harus menunda keinginan mereka untuk belajar setelah diterpa pandemi.

Belajar di Rumah

Selama masa pandemi sistem pembelajaran online telah diberlakukan oleh sekolah, kampus, maupun institusi pendidikan lainnya untuk menunjang para siswa dalam belajar di rumah. Berbekal teknologi online, mereka tetap dapat mengikuti pembelajaran atau memilih belajar di bidang yang mereka inginkan. Salah satu bidang yang banyak ditekuni di tengah pandemi adalah bidang pemrograman. Tidak sedikit dari mereka yang mencoba peruntungan untuk menjadi developer dengan mulai mencari pelatihan-pelatihan seputar IT (Information Technology) di internet.

Belajar Jadi Web Developer

Bagi kamu yang ingin menjadi seorang web developer, kamu harus memiliki soft skill maupun hard skill. Keduanya sangat berperan untuk mengembangkan kemampuan kamu sebagai developer. Untuk itu, dibutuhkan kemauan untuk terus belajar, mulai dari belajar coding tingkat dasar, mengenal berbagai macam bahasa pemrograman, hingga mengaplikasikannya untuk membuat website atau aplikasi sendiri.

Soft Skill

Soft skill dibutuhkan bagi seorang developer untuk membangun komunikasi, jaringan atau circle. Beberapa soft skill yang harus dikuasai, antara lain.

Komunikasi yang Baik

Selain memiliki skill seputar pemrograman, seorang developer juga dituntut memiliki komunikasi yang baik untuk bisa berinteraksi dengan tim dalam mengembangkan suatu projek. Hal ini untuk menghindari adanya miskomunikasi antar tim maupun saat menjelaskan projek yang telah dikembangkan kepada klien.

Critical Thinking

Seorang developer harus bisa critical thinking atau berpikir kritis yang memungkinkan mereka untuk membuat keputusan logis berdasarkan informasi atau ilmu yang mereka dapatkan. Dengan critical thinking, mereka dapat menerima kritik sekaligus memberikan pemahaman seputar pengetahuan yang diolah sesuai kemampuan mereka.

Problem Solving

Skill dasar yang harus dimiliki seorang developer adalah skill problem solving karena developer akan lebih sering berkutat pada trial dan error. Skill ini diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada website atau aplikasi yang sedang dikembangkan.

Time Management

Time management juga wajib dimiliki oleh developer untuk dapat mengelola waktu secara efektif. Dengan menguasai time management, seorang developer dapat menentukan cara kerjanya secara efisien, mulai dari proses pengerjaan, review, hingga saat deployment.

Growth Mindset

Satu hal yang tidak boleh ketinggalan dari seorang developer adalah memiliki growth mindset atau pola pikir yang berkembang. Dengan growth mindset, developer akan memiliki keinginan dan motivasi yang kuat untuk terus belajar dan mencoba hal-hal baru.

Hard Skill

Sementara hard skill adalah kemampuan yang wajib dimiliki oleh seorang developer karena akan lebih sering berkutat pada pemrograman. Adapun beberapa hard skill yang harus dikuasai, antara lain.

Database

Sebelum membuat website atau aplikasi, seorang developer harus menguasai skill database untuk menyimpan data pada aplikasi agar lebih mudah diakses dan diolah. Secara umum database dibagi menjadi SQL dan NoSQL, di mana keduanya memiliki banyak pilihan yang bisa digunakan.

SQL

SQL merupakan singkatan dari Structured Query Language, yang merupakan data dalam bentuk tabel seperti Excel. SQL cocok untuk kamu yang ingin mengembangkan aplikasi dengan banyak hubungan antara satu data dengan data yang lain. Contoh SQL, yaitu Mysql, PostgreSQL, dan SQLite.

NoSQL

Database NoSQL cocok untuk mengatasi masalah pada database besar dan sering diubah. Strukturnya tidak kaku seperti SQL, yang berarti kamu harus berhati-hati dalam mengatur datanya. Contoh database NoSQL: MongoDB, MariaDB, dan sebagainya.

Software Architecture

Sebelum membuat software atau aplikasi, kamu harus belajar software architecture yang merupakan proses untuk mendefinisikan struktur dari suatu aplikasi yang dapat memenuhi seluruh kriteria dari sisi teknis dan juga operasional, dengan pertimbangan kualitas seperti performance, security, dan manageability. Skill ini sangat diperlukan untuk membuat kerangka dari aplikasi yang akan kamu buat.

Back-End

Back-end merupakan skill yang harus dikuasai developer untuk mengembangankan suatu website dari balik layar. Bahasa pemrograman untuk back-end development antara lain, PHP, Ruby, dan Python.

PHP

PHP yang merupakan singkatan dari Personal Home Page adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk mengembangkan sebuah website yang dinamis dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML (Hyper Text Markup Language). Beberapa website populer yang pengembangannya menggunakan PHP, yaitu Facebook, Wordpress, dan Digg.

Ruby

Ruby adalah bahasa pemrograman dinamis yang berbasis skrip dan berorientasi pada objek. Biasanya seorang developer menggunakan Ruby untuk menggabungkan kelebihan dari semua bahasa pemrograman skrip yang ada di dunia.

Python

Python merupakan bahasa pemrograman yang multifungsi dengan filosofi perancangan yang berfokus pada keterbacaan kode. Bahasa pemrograman ini biasanya digunakan untuk mengembangkan aplikasi baik itu web maupun mobile.

Front-End

Front-end merupakan bagian dari website yang dapat dilihat langsung oleh user. Penting bagi seorang developer khususnya seorang front-end web developer untuk dapat membuat desain interface yang menarik pada suatu website agar user bisa langsung berinteraksi. Bahasa pemrograman yang biasa digunakan untuk front-end development, yaitu HTML, CSS, dan JavaScript.

HTML

HTML yang merupakan singkatan dari Hyper Text Markup Language ibarat tulang punggung dari sebuah web. Semua website yang kamu temukan di internet menggunakan HTML. Bahasa pemrograman ini digunakan untuk menentukan struktur dan konten website.

CSS

CSS (Cascading Style Sheets) merupakan bahasa pemrograman yang mengontrol tampilan HTML pada halaman website. CSS biasa digunakan untuk menentukan warna, font, background, hingga tampilan keseluruhan website.

JavaScript

JavaScript adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi dan dinamis yang biasa digunakan untuk melakukan banyak hal, seperti untuk pengembangan web, animasi yang kompleks, hingga membuat fully feature web application.

Deployment

Istilah deployment dalam pemrograman adalah kegiatan yang bertujuan untuk menyebarkan aplikasi yang telah diciptakan. Skill deployment diperlukan bagi seorang developer dalam menyusun kode untuk dimasukkan ke server dan menyetel server tersebut agar dapat menghasilkan suatu halaman web atau aplikasi.

Full Stack Developer

Untuk menjadi web developer pemula, kamu harus mampu menguasai skill-skill yang telah disebutkan di atas. Namun, dalam dunia pemrograman ada juga istilah Full Stack yang merangkap back-end dan front-end. Jadi seorang Full Stack Developer adalah orang yang menguasai skill dari sisi back-end maupun front-end.

Meski kondisi pandemi COVID-19 telah membuat sistem pembelajaran secara tatap muka harus dihentikan sementara. Kamu bisa tetap belajar pemrograman di rumah dengan memanfaatkan teknologi online dan menggunakan komputer atau laptop sebagai sarana untuk menimba ilmu yang kamu butuhkan untuk menjadi seorang developer yang kompeten. Sudah siap untuk belajar pemrograman di rumah?

Share this article: Link copied to clipboard!

You might also like...