5 Cara Efektif Berkomunikasi Untuk Seorang Leader Saat WFH

Hampir tidak mungkin menjadi leader yang ideal tanpa memiliki skill komunikasi yang baik. Tidak cukup hanya dengan menjadi pembicara yang baik. Seorang leader juga harus berperan sebagai pendengar sekaligus penasihat bagi timnya. Terlebih di saat sistem kerja saat ini yang mengharuskan sebagian orang untuk bekerja dari rumah (Work From Home). Semua kegiatan komunikasi dilakukan melalui telepon dan internet yang terkadang menimbulkan kendala seperti gangguan internet, sulitnya menerka pikiran atau perasaan lawan bicara.

Meski begitu, seorang leader harus tetap dapat menjaga kualitas komunikasi dengan timnya dan juga sesama leader. Untuk menjaga kualitas komunikasi terutama saat WFH, ada beberapa langkah yang harus dilakukan, di antaranya.

Lakukan Dialog, Bukan Monolog

Business photo created by pressfoto- www.freepik.com

Jangan hanya berkomunikasi secara satu arah dengan mengirimkan email resmi atau memo dan sebagainya. Mulailah berdialog dengan tim Anda untuk menjalin hubungan yang dekat. Semakin personal suatu komunikasi, maka chemistry yang tumbuh antara Anda dan tim akan semakin baik. Tunjukkan bahwa Anda turut mengapresiasi mereka dengan mengadakan sesi one-on-one. Meskipun secara virtual, dengan sesi one-on-one Anda dapat menanyakan hal yang lebih mendalam seperti bagaimana perasaan mereka dengan sistem kerja saat ini dan semacamnya. Dengan menjalin hubungan dekat, mereka juga akan lebih terbuka dan Anda akan mengetahui lebih banyak soal apa yang terjadi dalam tim.

Berkomunikasi dengan Empati

Business photo created by jcomp- www.freepik.com

Kita selalu mendengar soal berempati di lingkungan kerja. Tapi bagaimana melakukannya? Apakah dengan menurunkan standar bekerja? Apakah dengan mentolerir berbagai kesalahan? Apakah dengan menaikkan gaji?

Setiap perusahaan tentu berbeda, tapi paling tidak komunikasi dengan empati adalah:

  • Merespon dengan nada dan kata yang menunjukkan kepedulian.
  • Menerima metode yang berbeda dalam mencapai gol yang sama.
  • Menawarkan fleksibilitas jam kerja.

Berikan Alasan Di Balik Keputusan

Business photo created by katemangostar - www.freepik.com

Jika suatu hari pemerintah memberlakukan jam malam tentu masyarakat akan bertanya “Kenapa? Apa yang terjadi?” Begitu pula dengan tim Anda, mereka ingin tahu apa yang terjadi dan alasan dari setiap keputusan.

Namun yang sering terjadi adalah, para pimpinan melakukan diskusi, analisa dan mengambil keputusan secara tertutup dan mengumumkannya dengan informasi yang terbatas dan menginginkan karyawan untuk menerimanya. Dengan mengetahui alasan di balik setiap keputusan, karyawan akan dapat bekerja dengan tenang dan tidak akan ada gosip yang beredar.

Jangan biarkan ada gosip. Gosip muncul karena adanya asumsi yang tidak dikonfirmasi. Maka dari itu, berikan informasi yang relevan dan cukup kepada karyawan agar tidak ada gosip yang beredar di antara karyawan. Perlu diingat, lebih baik mencegah daripada mengobati. Berikan informasi dan konfirmasi sebelum beredar gosip yang dapat menyebabkan keributan dan menghambat pekerjaan.

Tepati Jadwal

Business photo created by pressfoto - www.freepik.com

Daftar tugas seorang leader tidak pernah pendek. Kerap kali seorang leader menjadwalkan ulang atau bahkan tidak datang pada meeting atau sesi diskusi yang telah dijadwalkan dengan alasan ada pekerjaan yang mendesak. Jika hal ini terus dilakukan, komunikasi antara karyawan dan leader tidak akan berjalan lancar. Bayangkan saja, jika seorang leader  tidak memiliki waktu untuk berdiskusi dengan timnya, bagaimana karyawan dapat menyelesaikan pekerjaannya?

Itu lah lima cara agar Anda bisa berkomunikasi secara efektif dengan tim. Dengan situasi yang berbeda di tiap perusahaan, tidak semua leader harus mengubah cara berkomunikasi dengan timnya, namun ada baiknya cara tersebut dievaluasi karena tidak semua karyawan menghadapi komunikasi virtual dengan cara yang sama. Sudahkah Anda menerapkan cara-cara di atas untuk membangun komunikasi efektif dengan tim Anda?