3 Cara Atasi Cemas dengan Stoikisme

By: Amatya Saraswati

“Gimana, ya, kalau nggak lulus ujian?”, “Gimana kalau target nggak tercapai dan dimarahi bos kayak waktu itu?”, “Gimana kalau nanti telat bertemu klien?”, “Gimana kalau hal itu kejadian lagi?”

Pertanyaan-pertanyaan ini merupakan beberapa bentuk kecemasan yang kerap muncul pada pikiran kita. Banyak hal yang dapat membuat kita cemas, baik mengenai masa lalu maupun masa depan yang belum pasti. Kadang, kita terlalu fokus pada apa yang sudah terjadi dan yang belum tentu terjadi sehingga kita kehilangan momen untuk menikmati hal yang seharusnya kita nikmati, yaitu saat ini. Tanpa kita sadari, hal ini menghabiskan banyak energi secara emosional, membuat kita tidak produktif, dan menimbulkan stres yang tidak perlu.

Lalu, bagaimana cara mengatasi kecemasan yang terus menerus mengganggu pikiran? Stoikisme bisa menjadi solusinya!

Stoikisme adalah filosofi dari Yunani yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengelola emosi negatif serta mengurangi stres dan kecemasan. Filosofi ini mengajarkan kita untuk melepaskan hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan, mengendalikan hal-hal yang bisa kita kendalikan, serta kebijaksanaan untuk mengetahui perbedaan antara keduanya. Hal-hal yang bisa kita kendalikan meliputi pikiran dan tindakan kita, sedangkan hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan meliputi pikiran serta bentuk respons atau tanggapan yang diberikan oleh orang lain.

Berikut adalah tiga cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi kecemasan dengan menerapkan stoikisme:

  1. Hidup untuk saat ini
I wish this moment could stay forever
from freepik

Kapan terakhir kali kamu benar-benar fokus dan menempatkan perhatian pada keadaan saat ini? Terlalu menghabiskan banyak waktu untuk merenungkan masa lalu dan mengkhawatirkan masa depan membuat kamu lupa untuk menikmati saat ini. Sebaiknya, jangan menghabiskan banyak waktu dan energi untuk hal-hal yang tidak bisa kamu lakukan. Hidup dan nikmatilah masa sekarang. Saat kamu menyadari bahwa tidak ada yang bisa kamu lakukan tentang masa lalu dan sudah melakukan semua yang kamu bisa untuk masa depan, kamu akan menikmati saat ini.

2. Lepaskan apa yang tidak bisa kamu kendalikan

Freedom and relaxation travel outdoor enjoying nature
from freepik

Dalam situasi stres atau menekan, coba pikirkan pertanyaan ini: “Apakah ini berada di dalam kendali saya?”. Jika jawabannya tidak, maka cobalah untuk melepaskannya. Fokus pada keadaan saat ini dan ingatlah, meskipun kamu tidak bisa mengendalikan segala sesuatu yang terjadi dalam hidup, kamu bisa memilih apa yang bisa kamu pikirkan dan bagaimana cara kamu menanggapinya. Gunakan waktu secara bijak untuk mengubah atau mengendalikan hal-hal yang bisa kamu ubah atau kendalikan. Semakin kamu mencoba untuk mengendalikan hal-hal yang tidak bisa kamu kendalikan, maka kamu akan semakin mudah tertekan.

3. Siap untuk kemungkinan terburuk

Thoughtful young asian businesswoman
from freepik

Kamu boleh berharap yang terbaik, namun juga harus siap untuk kemungkinan terburuk. Siap untuk kemungkinan terburuk memang tidak akan mengubah hasil, tetapi memprediksi kemungkinan terburuk dan menyiapkan mental untuk itu dapat membantu kamu untuk menerimanya jika itu benar-benar terjadi. Ketika keadaan yang benar-benar menantang atau di luar ekspektasi kamu benar-benar terjadi, kamu akan jauh lebih siap untuk menghadapinya.

Memang tidak mudah untuk menerapkan stoikisme di kehidupan sehari-hari dalam waktu singkat. Berlatih secara konsisten dalam menyalurkan energi untuk perilaku produktif dan positif menjadi kunci. Mulailah dari sekarang demi pribadi yang lebih baik. Selamat mencoba!

Sumber:

Share this article: Link copied to clipboard!