10 Framework Front-End Yang Developer Harus Pelajari Di 2019

IMG_6925-2

Untuk menjadi developer yang handal, pemahaman atas framework sangatlah penting. Ini tidak hanya membantu mu dalam karir tetapi juga membuka peluang di dunia developing. Di artikel ini, terdaftar 10 framework untuk pengembangan front-end yang seorang developer harus pelajari di tahun 2019.

(Daftar ini berurutan sesuai abjad)

1| Angular
Angular merupakan salah satu framework JavaScript yang sangat populer untuk pengembangan front-end. Platform ini digunakan untuk membuat aplikasi mobile dan desktop web. Setelah Anda mempelajari caranya membuat aplikasi, Anda akan dapat dengan mudah menggunakan kembali code dan ability lainnya untuk membuat aplikasi baru. Salah satu hal yang penting untuk dipelajari di 2019 adalah Angular 2+ yang merupakan web aplikasi untuk front-end berbasis TypeScript.

2| Bootstrap
Bootstrap merupakan framework front-end lainnya yang populer. Platform ini digunakan untuk mendevelop aplikasi web dengan komponen HTML, CSS, dan JavaScript. Framework ini dibuat oleh developer Twitter untuk membangun situs mobile-first yang responsif. Framework ini menggunakan npm script untuk membangun sistemnya dan juga memiliki komponen yang interaktif semacam modal dialogues, custom tooltips, dll.

3| Foundation
Framework ini merupakan framework front-end yang responsif yang memungkinkan developer untuk mendesain website yang interaktif, aplikasi, dll. Foundation merupakan framework yang flexible dan mudah diubah dimana Anda dapat menambahkan potongan code atau pun resource tambahan lainnya.

4| Material UI
Material UI merupakan framework untuk mendevelope front-end yang terinspirasi oleh React dan Material Design milik Google. Materia UI merupakan rangkaian komponen React yang dalam inti framework ini, Node merupakan program C++ yang memungkinkan menjalankan JavaScript di dalam shell.

5| Materialize
Materialize adalah framework yang responsif yang didasarkan pada desain material untuk pengembangan front-end. Framework ini hadir dalam dua bentuk yang berbeda, yaitu Materialize dan Sass. Materialize adalah versi standarnya yang menyertakan kedua file CSS dan JS yang minified dan unminifed. Versi Sass menyertakan source files dari SCSS yang membantu Anda dalam memilih komponen yang Anda butuhkan untuk dimasukan kedalam pengembangan Anda.

6| Pure
Pure adalah framework yang sederhana dan kecil yang memiliki semua yang Anda butuhkan untuk menjalankan semua komponen dan layout CSS. Ukuran dari seluruh modulenya berkisar sekitar 4KB. Frameworknya dibangun dengan Normalize.css yang menyediakan layout dan styling untuk element native HTML bersamaan dengan komponen UI umum.

7| React
React merupakan salah satu library JS yang paling populer untuk membangun user interface. Dikatakan untuk library JavaScript yang deklaratif, efisien, dan flexibel untuk membangun user interface yang memungkinkan Anda membuat user interface yang complex dari komponen yang lebih kecil dan terisolasi. Framework ini bisa digunakan sebagai dasar dalam membangun aplikasi mobile.

8| Semantic-UI
Semantic adalah framework untuk membangun front-end yang mambantu dalam membuat layout yang responsif dengan HTML. Frameworknya memperlakukan words dan classes sebagai konsep yang dapat ditukarkan dimana classes menggunakan syntax dari bahasa natural untuk menyambunkan konsep secara intuitif. Untuk memicu fungsionalitas, framework ini menggunakan frasa sederhana yang dikenal sebagai behaviors.

9| Skeleton
Skeleton adalah framework yang sederhana untuk membangun aplikasi web dan mobile. Frameworknya hanya menyediakan beberapa elemen standar HTML dan menyertakan sebuah grid yang mengecil bersamaan dengan browser atau perangkat dalam ukuran yang lebih kecil. Frameworknya juga menggunakan kueri media dalam rangka untuk menjalankan scalable grid dan menyertakan sebuah daftar kueri untuk mempermudah mendesain situs di berbagai perangkat alat.

10| Vue.js
Vue.js merupakan salah satu framework yang populer untuk membangun user interface. Inti librarynya terfokuskan hanya kepada layer view yang memudahkannya untuk dipelajari dan diintegrasi oleh library atau projek lainnya yang sudah ada. Frameworknya juga dapat menjalankan Single-Page Application yang rumit ketika digunakan dalam kombinasi dengan modern tooling dan library pendukung.

Source : https://www.analyticsindiamag.com/10-front-end-frameworks-that-developers-must-learn-in-2019/

Share this article: Link copied to clipboard!

You might also like...